Pengertian Psikodiagnostika
Suryobrata: ada dua arti praktik psikodiagnostik yaitu arti sempit dan arti luas.Arti Sempit: Psikodiagnostik adalah metoda yang digunkan untuk menetapkan kelainan-kelainan psikis, dengan tujuan untuk dapat memberikan pertolongan/pengobatan yang lebih tepat.
Menetapkan kelainan-kelainan: lapangan klinis, menetapkan subjek dalam kondisi kelainan apa.
Petolongan: psikoterapi, tindakan yang tepat untuk menyembuhkannya.
Arti Luas: Psikodiagnostik adalah setiap metoda untuk mendiagnosis psikologis, dalam tujuan supaya dapat memperlakukan subjek lebih tepat.
Memperlakukan subjek secara lebih tepat: mendidik (pendidikan), membimbing (konseling), memotivasi (Organaisasi), menyeleksi (industri).
Secara teoritik: Psikodiagnsotik itu adalah studi ilmiah tentang berbagai metoda untuk membuat diganosis psikologis.
Tahapan umum: (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3) kesimpulan.
Pengumpulan data: cara (metode) untuk mendapatkan data, sumber data (internal atau eksternal) dan data apa yang didapat.
proese aktivitas
Analisis Data: memilah (analisis), membandingkan,dan mengintegrasikan (sintesis) dan menafsirkan data-data yang ada.
proses logika
Kesimpulan: mendeskripsikan, menetapkan suatu kondisi sekarang, derajat (kualitas) dan tindaklanjutnya
hasil diagnosis, proses perumusan hasil
Diagnosis : menggambarkan kondisi sekarang.
Prognosis: menggambarkan kondisi yang akan datang.
Menurut Suryobtroto alat pengumpul data: biografi, dokumentasi ( pengumpulan bahan), observasi, wawancara, angket dan tes.
Biografi: cacatan tentang riwayat (sejarah) hidup seseorang yang ditulis orang lain atau diri sendiri (otobiografi) dari berbagai cara dan sumber. Misalnya: buku harian, kenang-kenangan masa muda, case history.
diinterpretasikan secara psikologis, langsung dan tidak langsung.
Dokumentasi:semua rekaman menganai suatu peristiwa masa lampau, keterangan dari berbagai dokumen dan sumber data selain biografi. Misalnya: permainan, hasil karya (puisi, cerpen,novel, lukisan, tulisan tangan, gambar), raport sekolah, hasil tes atau dokumen lain seperti foto atau hasil pemeriksaan dokter.
diinterpretasikan secara psikologis, langsung dan tidak langsung.
Observasi : menggunakan indera untuk mengalami suatu fenomena yang sedang berlangsung. Fenomena itu dapat berupa perilaku, situasi lingkuingan, peristiwa keseluruhan, suatu akehidupan dan kebiasaan.
Observasi Partisipan : pengamat ikut terlibat dalam proses atau peristiwa itu. Peristiwa berjalan secara alami, karena pengamat tidak diketahui sebagai pengamat. Pencatatan tidak bisa dilakukan pada waktu pengamatan.
Observasi Non Partisipan: pengamat tidak terlibat, menunjukkan diri sebagai pengamat. Pencatatan dapat dilakukan pada waktu pengamatan. Sehingga dapat terjadi peristiwa tidak berlangsung secara sebenarnya.
Interview: mengunakan pertanyataan secara lesan dan mendapatkan keterangan lesan. Sumber data dapat dari subjek atau dari orang lain (significant person).
Biasanya dibagi: interview terstruktur dan tidak terstruktur.
Angket (Questionare): pertanyaan tertulis dan mendapatkan data tertulis. Dapat bersifat masal dan serentak (klasikal).
Biasanya dibagi: angket terbuka dan tertutup.
Psikodiagnostika
Reviewed by septiadhi wirawan
on
Juni 30, 2012
Rating:
Tidak ada komentar: