Adaptasi

Upaya manusia bertahan dari bencana pandemi

Cari Bantuan

Cari tahu bantuan psikologi yang bisa kamu dapatkan

Kiat Sehat

Kiat tetap sehat fisik dan psikologis saat pandemi

Belajar Psikologi

Kembangkan wawasan keilmuan psikologi

Info Studi

Dapatkan info studi psikologi di dalam dan luar negeri


Jenis Jenis Terapi Keluarga




Terapi Keluarga “Bowenian” atau Transgenerasional

            Menurut pendekatan ini, keluarga dilihat sebagai sebuah unit yang saling tergantung secara emosional, dengan pola-pola perilaku yang terbentuk seiring perjalanan waktu dan sering kali diulangi kembali dari generasi ke generasi. Keluarga menciptakan iklim emosional dan pola perilaku yang akan diduplikat oleh anggota-anggotanya dalam hubungan-hubungan di luar setting keluarga.
            Tujuan utama tipe intervensi ini adalah: (a) mengurangi tingkat kecemasan keluarga secara keseluruhan, sehingga memungkinkan anggota-anggotanya untuk berfungsi secara independen dan mengubah perilaku-perilaku bermasalahnya, (b) mengingkatkan tingkat diferensiasi dasar masing-masing anggota dari kebersamaan emosional keluarga, proses yang memungkinkan anggota-anggotanya untuk memberikan respons terhadap berbagai situasi emosional secara lebih efektif. Refleksi diri tentang keluarganya sendiri merupakan hal yang berguna bagi terapis keluarga.
            Teknik-teknik yang digunakan dalam terapi tipe ini adalah:
a.       Klien berbicara dengan terapis, bukan dengan sesama anggota keluarga. Ini untuk  menjaga agar reaktivitas emosional tetap rendah.
b.      Genograms merupakan peta yang merepresentasikan paling tidak tiga generasi dalam keluarga.
c.       Detriangulating yaitu tetap bersikap objektif dan tidak memihak.
Terapi Keluarga Komunikasi dan Satir
            Ciri khas pendekatan ini adalah kenaikan self-esteem anggota keluarga sebagai sarana untuk mengubah sistem interpersonal keluarga. Pendekatan ini mengasumsikan keberadaan keterkaitan antara self-esteem dan komunikasi, di mana kualitas yang satu mempengaruhi kualitas yang lainnya.
            Tujuan dari pendekatan ini adalah meningkatkan kematangan keluarga. Tugas terapis dalam terapi ini sebagai berikut:
a.       Memfasilitasi penciptaan harapan dalam keluarga.
b.      Memperkuat keterampilan coping pada anggota keluarga dan proses-proses coping dalam keluarga itu.
c.       Memberdayakan setiap individu dalam keluarga itu agar dapat menentukan pilihan dan bertanggung jawab terhadap pilihan yang diambilnya.
d.      Memperbaiki kesehatan masing-masing anggota keluarga dan kesehatan dalam sistem keluarga itu.
Teknik-teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah:
a.       Kronologi fakta kehidupan keluarga, riwayat keluarga holistik.
b.      Metaphor, yaitu diskusi tentang sebuah ide dengan menggunakan analogi.
c.       Drama. Para anggota keluarga memainkan adegan-adegan yang diambil dari kehidupan mereka.

Terapi Keluarga Eksperiensial
            Pendekatan ini menekankan pada pentingnya mengalami dan mengekspresikan emosi here-and-now. Tipe terapi ini cenderung menekankan pada promosi proses pertumbuhan alamiah dalam keluarga, sambil sekaligus memberikan perhatian pada perebutan tipikal antara otonomi dan interpersonal belonging yang terjadi dalam keluarga. Terapi jenis ini membantu para anggota keluarga untuk meningkatkan rasa memiliki keluarga, sambil meningkatkan kemampuan keluarga itu untuk memberikan kebebasan sebagai individu kepada setiap anggotanya.
            Terapi ini akan sukses jika dapat mencapai sejumlah tujuan yang satu sama lain saling berkaitan. Teknik-teknik yang digunakan dalam terapi ini, yaitu:
a.       Bergabung, yaitu klinisi menjalin hubungan dengan seluruh anggota keluarga.
b.      Pekerjaan rumah. Para anggota keluarga tidak akan membicarakan tentang terapi di sela-sela sesi.
c.       Penggunaan self. Klinisi berhubungan dengan dirinya sendiri dan berbagi dengan keluarga itu.


Terapi Keluarga Milan
            Terapi keluarga Milan melihat bahwa manusia terlibat dalam interaksi-interaksi resiprokal yang mengakibatkan evolusi berkelanjutan dalam keluarga. Konsekuensinya, masalah yang tampak dianggap merupakan fungsi keluarga dan bukan sebagai gejala-gejala patologis yang melekat pada individu tertentu. Biasanya klinisi membantu keluarga menemukan aturan permainan keluarga itu dan memberdayakan mereka untuk mengubah aturan itu untuk memperbaiki hasilnya. Terapis berupaya untuk tetap bersikap netral dan memfasilitasi prosesnya dan bukan menjadi ikut terorganisasi ke dalam sistem keluarga itu.
            Teknik-teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:
a.       Circular questioning, yaitu memungkinkan akses ke persepsi/reaksi anggota-anggota keluarga.
b.      Prescriptions, yaitu instruksi-instruksi paradoksal untuk menangani gejala.
c.       Hipotesis, terapis mengusung ide-ide terdidik dalam sesi.
Terapi Keluarga Konstruktivis atau Naratif
            Fokus dari pendekatan ini adalah perkembangan makna atau cerita tentang kehidupan orang dan peran yang dimainkan orang dalam kehidupannya. Cerita-cerita ini menjadi fokus intervensi. Pengubahan proses-proses evaluasi dan pemaknaan yang dilakukan oleh seluruh anggota sistem itu, dan sistem itu sendiri, guna memperbaiki fungsi unit keluarga itu secara keseluruhan dan mengurangi kepedihan dan penderitaan.
            Teknik-teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah:
a.       Dekonstruksi, yaitu mengurangi riwayat permasalahan.
b.      Rekonstruksi/re-authoring, yaitu proses pengembangan kisah keluarga yang baru.
c.       Tim yang melakukan refleksi. Sekelompok professional pengamat mendiskusikan tentang keluarga itu.
Terapi Keluarga Berfokus-Solusi
·         Asumsi : perubahan merupakan sesuatu yang tak terhindarkan
·         Fokus    : Bidang-bidang yang dapat diubah, fokus pada hal-hal yang mungkin, berusaha mengambil kekuatan dan kompetensi yang sudah ada dalam keluarga itu dan memanfaatkannya serta memfasilitasi.
·         Teknik yang digunakan :
-          Pertanyaan mukjizat : seberapa berbedakah keluarga ini jika terjadi mukjizat?
-          Mengukur : anggota keluarga diminta member penilaian numeric mengenai keadaan keluarga
-          Dekonstruksi : menciptakan keraguan dalam kerangka acuan keluarga
Terapi Keluarga Strategik
·         Fokus : Perubahan perilaku bukan perubahan pemahaman/ insight
·         Lebih berkonsentrasi pada teknik daripada teori
·         Tujuan utama : dihasilkannya solusi dan intervensi
·         Lima tahap dasar terapi:
-          Tahap sosial : klinisi berbicara terhadap tiap orang dalam keluarga dan memperlakukannya seperti tamu.
-          Tahap masalah : klinisi melontarkan pertanyaan spesifik seputar masalah yang dihadapi keluarga tsb
-          Tahap interaksi : klinisi mengumpulkan seluruh anggota keluarga untuk mendiskusikan masalah mereka sambil mengobservasi proses interseksional
-          Tahap penetapan tujuan:  Klinisi mendefinisikan secara operasional tujuan-tujuan yang diinginkan keluarga
-          Tahap penetapan tugas: klinisi memberikan instruksi yang diselesaikan di sela-sela sesi dan didiskusikan dengan anggota keluarga
·         Teknik yang digunakan : perintah, perintah paradoksal, menetapkan gejala
Terapi Keluarga Struktural
·         Menekankan pentingnya proses daripada isi dan melihat struktur keluarga sebagai struktur yang terdiri atas sejumlah transaksi komunikasi keluarga
·         Fokus utama: subsistem dan batas-batas yang ada dalam keluarga tersebut. Batas tersebut dapat bersifat kaku, jelas,kabur.
·         Tujuan utama : mengatasi berbagai masalah dengan mengubah struktur system yang mendasari
·         Sesi terapi bersifat aktif, penekanan pada proses daripada insight
·         3 tahap intervensi:
-          Terapis berusaha bergabung dan diakomodasi oleh system keluarga. Terapis harus menyesuaikan dengan system komunikasi dan persepsi keluarga
-          Pembentukan diagnosis structural dimulai dengan bergabung dengan keluarga dilanjutkan dengan adanya keterlibatan terapis. Membutuhkan observasi dan reformulasi hipotesis yang terus menerus
-          Ketika terapi teraputik bergerak maju, terapis berusaha menggunakan intervensi yang akan menghasilkan restrukturisasi system keluarga
·         Teknik :
-          Mintesis/ imitasi : mengadopsi gaya komunikasi keluarga
-          Mengaktualisasi pola transaksional keluarga : keluarga memainkan adegan interaksi
-          Menandai batas-batas : menguatkan batas-batas yang kabur dan melonggarkan yang kaku

Terapi Behavioral dan Kognitif-Behavioral
·         Asumsi : perilaku sebagai sesuatu yang dipelajari, menekankan pentingnya konsekuensi perilaku dalam pemeliharaan dan kemunculan ulang
·         Fokus: fungsi perilaku dan kognisi
·         Goal : mengidentifikasi pola perilaku, pikiran, anteseden, konsekuensi sehingga klinisi dapat membantu anggota keluarga mempelajari pola perilaku baru yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
·         Tugas klinisi :
-          mengajari keluarga mengases tindakan, pola pikir dan konsekuensi yang membuat perilaku mereka bertahan atau duiulangi.
-          Mengganti perilaku tidak efektif dengan perilaku adaptif antara lain dengan mengajarkan ketrampilan komunikasi, mengatasi masalah, strategi resolusi konflik, menjalin kontrak, negosiasi, penguatan perilaku sehat, mengurangi perilaki maladaptive.
·         Teknik :
-          Restrukturisasi kognitif : meningkatkan validitas persepsi dan pemrosesan data
-          Menjalin kontrak, latihan komunikasi

Terapi Keluarga Psikodinamik dan Relasi Objek
·         Fokus : latar belakang intrapsikis dari masing-masing anggota, hubungan di masa lalu, ingatan serta konflik di awal kehidupan
·         Tujuan : membuat pola-pola tak sadar yang berlaku dalam keluarga menjadi pola-pola yang disadari.
·         Menggunakan aliansi teraputik, menelaah pertahanan dan resistensi keluarga, membantu anggota keluarga menginternalisasi objek yang adaptif .
·         Teknik :
-          Empati : memahami berbagai pengalaman dari perspektif keluarga tsb
-          Interpretasi : mengklarifikasi aspek yang tidak disadari
-          Netralitas analitik : terapis mempertahankan sikap mental yang analitik
Jenis Jenis Terapi Keluarga Jenis Jenis Terapi Keluarga Reviewed by septiadhi wirawan on Juni 29, 2012 Rating: 5

1 komentar:

  1. maaf, boleh tahu sumber buku atau jurnal yang dipakai untuk artikel ini?terimakasih banyak

    BalasHapus



Diberdayakan oleh Blogger.