Kesehatan Mental
Apa sih Kesehatan Mental itu?
Kesehatan mental mungkin belum jadi istilah yang umum untuk masyarakat indonesia saat ini. Istilah ini dikenal juga dengan sebutan Kesehatan jiwa atau dalam bahasa inggris disebut sebagai "Mental Health". Kami telah merangkum beberapa pertanyaan dan jawaban yang dapat memberikan gambarang singkat kepada anda mengenai apa itu kesehatan mental.
FAQ
Secara sederhana kesehatan mental adalah salah satu bagian dari kesehatan secara umum yang melingkupi kondisi kesehatan batin dan emosional.
Kondisi sehat ini terwujud ketika individu bebas dari gejala-gejala gangguan dan permasalahan jiwa.
Namun secara luas, kesehatan mental juga berarti kondisi sehat dan sejahtera secara batin, sehingga individu dapat memaksimalkan potensi diri dan bahagia secara berkelanjutan.
Setiap orang dapat mengalami permasalahan kesehatan mental, namun setiap orang memiliki faktor kerentanan dan resiko yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya kondisi lingkungan, kepercayaan, penggunaan obat-obatan dll
Siapapun bisa mengalami permasalahan kesehatan mental, namun kita bisa mengurangi resikonya dengan meningkatkan faktor proteksi kita dan mengurangi faktor kerentanan.
Cara meningkatkan faktor proteksi misalnya dengan meningkatkan resilensi diri, mempelajari cara coping stress yang baik, mempelajari Teknik-teknik merawat diri, menjaga relasi dengan lingkungan yang supportif dll.
Kita juga bisa mengurangi faktor kerentanan misalnya dengan menghindari hubungan yang toxic, belajar berkomunikasi secara asertif dll
Beberapa gejala yang harus kamu waspadai sebagai pertanda serius untuk mencari pertolongan, yaitu apabila kamu merasakan :
- Merasa ingin menjauhkan diri dari siapapun, tidak ingin mengikuti aktivitas sosial apapun atau aktifitas lain yang melibatkan diri pada orang lain. (social withdrawal)
- Memiliki dorongan untuk menyakiti diri sendiri.
- Memiliki keinginan untuk bunuh diri atau memiliki rencana untuk melakukan bunuh diri.
- Dorongan yang ekstrim untuk melakukan hal yang diluar kontrol atau beresiko tinggi.
- Rasa ketakutan ekstrim yang datang tiba-tiba.
- Dorongan untuk menggunakan alcohol atau obat-obatan secara berlebihan.
- Rasa paranoid. gelisah dan cemas berlebihan
- Merasa sedih dan sensitif secara tak berkesudahan
- Perubahan Mood secara drastic
- Kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi.
- Perubahan drastis pada perilaku, kepribadian, kondisi emosi, pola makan dan atau tidur.
- Merasa emosi hampa atau sulit untuk merasakan emosi.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah sadari diri mengenai kondisi yang sedang kamu alami. Tidak perlu merasa takut terhadap masalah kamu, semakin cepat kamu mencari bantuan maka akan lebih baik.
Langkah kedua adalah dapatkan bantuan kesehatan mental yang tepat untukmu. Kamu dapat mencari bantuan kesmen melalui layanan fasilitas kesehatan yang ada di sekitarmu seperti di puskesmas, atau rumah sakit. Atau berkonsultasi pada tenaga kesehatan mental professional yang bisa kamu akses secara offline maupun online.
Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai alur layanan kesehatan mental disini.
Ya, masalah kejiwaan umumnya dapat disembuhkan dengan mengikuti pengobatan dan terapi seperti yang dianjutkan oleh tenaga kesehatan mental professional.
Selain itu, terdapat masalah kejiwaan yang menurut panduan medis saat ini belum bisa disembuhkan seperti cacat mental maupun gangguan jiwa berat seperti schizophrenia. Akan tetapi, pengobatan secara rutin dan terapi yang baik akan membantu mengurangi gejala, dan membantu mengendalikan permasalahan tersebut
Saat ini, masyarakat sudah diperkenalkan untuk tidak menggunakan istilah “gila” untuk menyebut berbagai gangguan jiwa. Untuk membantu mengurangi stigma maka diperkenalkan istilah ODGJ.
ODGJ memiliki pengertian yaitu orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang bermanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Berbeda dengan ODGJ, Istilah ODMK merujuk kepada orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan dan atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.
Perbedaan ODMK dengan ODGJ adalah, ODMK istilah untuk orang dengan kondisi masalah kejiwaan yang ringan, sedangkan ODGJ digunakan untuk orang yang memiliki masalah kejiwaan yang berat.
ODMK memiliki resiko menjadi ODGJ apabila tidak mendapatkan perawatan yang baik.
Apabila kamu menilai orang disekitarmu mungkin mengalami permasalahan kesehatan mental, maka hal yang dapat kamu lakukan adalah :
- Sampaikan kepedulianmu. Berikan informasi kepadanya mengenai penilaian kamu dengan rasa saling memahami, simpati dan non judgemental (tidak menghakimi). Gunakan kata kata, saya untuk memulai percakapan seperti : “saya merasa kamu sedikit berbeda akhir-akhir ini, apakah kamu baik-baik saja?”
- Libatkan orang lain yang dapat kamu percaya. Pada umumnya orang yang memiliki masalah kesehatan mental tidak ingin merasa disudutkan apabila banyak orang mengetahui masalahnya. Namun bila kamu merasa kamu tidak dapat membantunya seorang diri, maka coba cari bantuan dari orang lain yang bisa kamu percaya untuk Bersama-sama membantu, seperti sahabat, keluarga, guru, konselor, tokoh agama atau lainnya. Pastikan kamu meminta izin temanmu dulu untuk mencoba melibatkan orang lain untuk membantu masalahnya.
- Tawarkan bantuan. Pahami bahwa tidak setiap orang mau dan siap untuk terbuka, atau menerima bantuan. Maka cara paling baik untuk membantu adalah dengan menyampaikan pesan tawaran bantuan yang bisa kamu berikan. Misal “apabila kamu belum siap bercerita, apakah ada hal lain yang mungkin bisa aku bantu? Aku siap membantu apabila kamu butuh bantuan.”
Mental-healthpedia
Beberapa istilah gangguan mental atau istilah lain dalam dunia kesehatan mental mungkin terdengar asing untuk anda. Untuk itu kami menyajikan beberapa penjelasan untuk istilah-istilah kesehatan mental tersebut dibawah ini.
ADHD |
Gangguan Depresi |
Gangguan Kecemasan |
Gangguan Tidur |
Gangguan Makan |
Gangguan Identitas |
Stress |
Trauma |
Adiksi – Kecanduan |
Ganguan Panik |
Referensi
Diperbaharui pada : 12 Desember 2020
Tidak ada komentar: